Sunday, 30 June 2013

My Trip to Surabaya (Part 2), House of Sampoerna



Museum House of Sampoerna (HOS) tujuan kedua liburan saya. Lokasinya tidak jauh dari tempat pertama, Heroes Monument. Kurang lebih 15 menit ditempuh dengan motor atau mobil. HOS mempunyai cerita sejarah yang menarik untuk diketahui, ‘museum keluarga’ yang menceritakan  perjalanan PT. HM Sampoerna Tbk. yang awalnya  hanya toko kelontong (baca:toko kecil) menjadi perusahaan rokok terkemuka di Indonesia.

Museum dapat menjadi alternative liburan anda saat berkunjung ke Surabaya. lebih tepatnya wisata edukasi, bukan hanya sekedar liburan karena sepulang dari sana kita akan mendapatkan banyak ilmu. Belajar dari perjuangan membangun bisnis dari kecil hingga menjadi besar dan turun temurun. Tidak mudah memang membangun sebuah business dari awal apalagi mempertahankannya. Diperlukan kerja keras serta semangat pantang menyerah didalamnya.

Lokasi HOS sendiri tidak berada di jalan utama. Jadi, meskipun saya pernah kesana waktu kuliah, tetap saja bingung. Maklum hampir 5 tahun saya tidak berkunjung kesana apalagi dulu hanya nebeng mobill teman, tahunya sampai. Alhasil, saya  mencari bantuan dari orang-orang sekitar untuk bertanya lokasinya. Selama perjalanan menuju HOS kita akan melewati Penjara Kalisosok yang Full of Murals. Sampailah di Jl.Taman Sampoerna No.6 Surabaya and finally I found it..yeah.

  Gambar : www.wisatamuseum.com


Lagi-lagi kepagian, sesampainya disana museum & art gallery belum dibuka untuk umum. Jam beroperasinya 09.00 dan saya sampai jam 8.30. waktu tunggu 30 menit saya manfaatkan untuk berkeliling menyusuri area HOS. Mengenal lebih dalam setiap sisi dari HOS, karena kunjungan pertama saya kesana hanya dalam museumnya. 


Rolls Royce antik


House of Sampoerna building was constructed in 1862, the Dutch colonial-style. In 1932 the building complex was purchased by Liem Seeng Tee, the founder of Sampoerna. Museum ini masuk kedalam situs cagar budaya yang harus dilestarikan. Memasuki area HOS kita disambut dengan pelayanan yang ramah, mulai dari security, kemudian para curator museum yang siap memandu anda saat dimseum. Salah satu nilai plus dari museum ini, dibuka untuk umum dan free.


Hope you’re having a wonderful day so far and thank you so much for reading!




Friday, 28 June 2013

My Trip to Surabaya (Part 1), Heroes Monument



Mendadak, satu kata yang cukup untuk menggambarkan liburan saya kali ini. Jika biasanya liburan itu diplanning dulu untuk kali ini sebaliknya. Bertepatan dengan libur Lunar New Year saya tidak mempunyai agenda kemana-mana. Secara spontan, bangun tidur muncullah ide untuk berkeliling Surabaya. Maklum selama saya tinggal di Surabaya dari tahun 2006, belum sepenuhnya saya mengunjungi tempat-tempat penting kota ini. 

Sangat menyedihkan memang, saat beberapa teman dari daerah lain menanyakan kepada saya. “Apa dan dimana saja tempat wisata di Surabaya? saya hanya bisa garuk-garuk kepala dengan menjawab polos “iya,ya, apa ya??” Dengan mudahnya menjawab “wisata mall”. Heemm, dalam hati kecil saya bergumam, saya sudah lama tinggal di Surabaya dan paham sejarah Surabaya. Ditambah saya kuliah dijurusan sejarah pula. Sudah seharusnya saya memahami lebih dalam kota tempat tinggal saya terlebih dahulu. Sebelum saya mempelajari sejarah kota-kota lainnya.

Tempat tujuan pertama saya adalah Tugu Pahlawan, saya berangkat jam 6.00 AM. Sampai disana 7.00 AM, 1 jam perjalanan yang seharusnya ditempuh hanya 30 menit dari tempat kos saya. Maklum saya kesasar dimana-mana, because the first time I went to here. 

Waauw !! ternyata keren lho tempatnya. Bagi para pecinta photography banyak spot yang bisa jadi referensi pengambilan gambar. Masuk kearea Tugu Pahlawan tidak dikenakan biaya, kecuali kita masuk kedalam museumnya. 





Tugu pahlawan dibangun dalam bentuk "paku terbalik dengan ketinggian 40,45 meter dengan diameter 3,10 meter dan di bagian bawah diameter 1,30 meter. Di bawah monumen dihiasi dengan ukiran "Trisula" bergambar,' "Cakra", '"Stamba" dan' "Padma" sebagai simbol api perjuangan.

Di dalam tugu, terdapat Museum 10 November. Museum Sepuluh Nopember dibangun untuk memperjelas keberadaan Tugu Pahlawan tersebut dan sebagai penyimpang bukti-bukti sejarah di 10 November 1945. Didalamnya terdapat replika para pejuang yang menceritakan perjuangan mereka mempertahankan Surabaya dari sekutu yang ingin menduduki Surabaya pada 10 November 1945. Sayang sekali  saya datang terlalu pagi, jadi museum belum dibuka untuk umum.  Next time, saya akan agendakan untuk mengunjungi museum. Menurut informasi ticket masuknya Rp.3000, murah banget ya.




So do you think you want to go to Heroes Monument in Surabaya now? have a fantastic summer holiday! :)